10 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kepri Telah Diakui Secara Nasional Sejak 2016-2018
Dari tahun 2013 sampai tahun 2016, dari 82 karya budaya yang diusulkan oleh Pemprov Kepri terdapat 12 karya budaya Kepri yang berhasil masuk sebagai WBTB Nasional. Pada tahun 2017, 2 karya budaya Kepri yaitu Tari Inai dan Pengobatan Berjenjang berhasil dijadikan WBTB Indonesia dari Kepri. Sedangkan untuk tahun 2018, terdapat 6 karya budaya Kepri yang berhasil menjadi WBTB Indonesia yaitu Mandi Safar, Syariful Anam, Bubur Lambok, Tepung Tawar, Silat Pengantin, dan Ratib Saman. Dengan demikian, sejak tahun 2013 sudah ada 20 karya budaya Kepulauan Riau yang diakui sebagai WBTB Indonesia.
Sebagaimana kita diketahui, WBTB merupakan salah satu indikator capaian pembangunan Bidang Kebudayaan di RPJMD Provinsi Kepulauan Riau 2016-2021. Dengan semakin banyaknya karya budaya Kepri yang diakui sebagai WBTB Indonesia maka ini merupakan bukti besarnya perhatian Pemerintah Provinsi terhadap kelestraian karya budaya di Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, hal ini juga menunjukkan semakin dikenalnya karya budaya masyarakat Melayu Kepulauan Riau di kancah nasional.
Selaras dengan hal tersebut, apa saja 10 karya budaya Kepri yang telah diakui sebagai WBTB Indonesia sejak 2016-2018 tersebut, marilah kita simak penjelasan sebagai berikut :
1. Gasing
Di wilayah Pulau Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar. Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi, menurut kebiasaan di daerah masing-masing. Hingga kini, gasing masih sangat populer dimainkan di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan masyarakat Kepulauan Rian rutin menyelenggarakan kompetisi gasing yang diikuti oleh berbagai daerah di Provinsi Kepulauan Riau. Untuk itu, pada tahun 2016 permainan Gasing telah dijadikan WBTB Indonesia dari Kepri oleh Pemerintah Pusat.
2. Lang Lang Buana
Kesenian Langlang buana merupakan salah satu teater tradisi yang lahir dan tumbuh di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna.Teater tradisi ini dulunya merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Natuna. Bersama Gasing, pada tanggal 13 – 16 September 2016 Lang Lang Buana telah ditetapkan sebagai WBTB dari Provinsi Kepulauan Riau.
3. Tari Inai
Tari inai merupakan rangkaian kegiatan dalam tata cara adat Perkawinan Melayu di Daik Lingga. Tari Inai bukan saja menjadi hiburan bagi sang raja sehari melainkan juga dilaksanakan pada rangkaian Berinai Besar dan Tepuk Tepung Tawar pada adat Perkawinan Melayu di Daik Lingga. Pada tahun 2017, Tari Inai telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Provinsi Kepulauan Riau.
4. Ritual Pengobatan Berjenjang
Berjenjang adalah tradisi pengobatan Melayu klasik yang berasal dari desa kecil Mentuda yang terletak di lereng Gunung Daik Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Jika diamati lebih jauh, Berjenjang memiliki berbagai unsur seni dan budaya di dalamnya. Dalam tradisi ini terdapat ritual pengobatan, seni tari, dan musik. Ritual ini hampir punah, namun untuk melestarikannya pada tahun 2017 Pemprov Kepri telah berhasil menjadikan Berjenjang sebagai WBTB dari Kepri.
5. Mandi Safar
Mandi syafar adalah mandi berendam atau menyiram sekujur tubuh dengan air yang telah direndam wafaq di dalam sungai, kolam atau sumur. Ritual bernuansa religi ini dilaksanakan setiap tahun pada hari Rabu minggu ke IV pada bulan Syafar. Mandi Syafar mengandung makna introspeksi diri baik jasmani maupun rohani serta memohon ampun dan perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari musibah dan malapetaka. Sedangkan makna sosial dari ritual ini adalah terjalinnya hubungan silaturahmi antar keluarga dan masyarakat. Mandi Safar telah menjadi WBTB Indonesia dari Kepri pada tahun 2018.
6. Syariful Anam
Syariful Anam atau tradisi mencukur rambut bayi merupakan tradisi yang hidup di tanah Melayu Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Karimun yang telah dilakukan secara turun temurun. Budaya mencukur rambut bayi ini pada hakikatnya merupakan doa dan syukuran agar bayi yang dicukur kelak menjadi generasi penerus yanyg soleh dan solehah, insan yang Qurani serta bertakwa. Pada tahun 2018, Pemerintah Provinsi Kepri berhasil mejadikan Syariful Anam sebagai WBTB Indonesia.
7. Tepung Tawar
Tepung tawar adalah salah satu prosesi dalam acara adat Melayu, yang biasanya dilakukan pada acara pernikahan, sunatan, menabalkan nama, menyambut jemaah haji, syukuran, menyambut tamu agung, dan lainnya. Nama tepung tawar ini sendiri diambil dari salah satu bahan yang ikut dalam ramuan tepung tawar itu, yakni berupa tepung beras yang dicahar dengan air. Tepung tawar bertujuan untuk memberikan restu, selamat datang, atau mendoakan keselamatan bagi orang yang ditepungtawari. Tepung tawar menjadi WBTB Indonesia pada tahun 2018.
8. Silat Pengantin
Silat pengantin merupakan tradisi yang digelar oleh masyarakat Lingga dalam perhelatan nikah kawin. Silat seperti ini dilakukan untuk menyambut pengantin laki-laki menuju ke pelaminan. Tidak hanya itu, Silat Pengantin juga dilakukan dalam penyambutan tamu-tamu besar yang datang ke negeri Melayu. Jenis Silat Pengantin sangat beragam tergantung dari aliran silat masing-masing daerah setempat. Dewasa ini, Silat Pengantin juga dapat ditemui di setiap perhelatan besar dan kegiatan penyambutan tamu pemerintah daerah. Silat Pengantin telah menjadi WBTB Indonesia dari Kepri pada tahun 2018.
9. Bubur Lambok
Bubur lambok adalah makanan khas masyarakat Kabupaten Lingga, karena Kabupaten Lingga merupakan penghasil sagu sejak masa Kesultanan Riau Lingga Johor Pahang yang selanjutnya dikembangkan oleh Sultan Riau Lingga yaitu Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II (1857-1883). Bubur Lambok mempunyai makna keselarasan, saling melengkapi dan obat penawar bagi yang mengkonsumsinya. Pada tahun 2018, Bubur Lambok menjadi WBTB Indonesia dari Provinsi Kepulauan Riau.
10. Ratib Saman
Ratib merupakan sejenis zikir, puji-pujian kepada Allah SWT, yang diucapkan berulang ulang. Mengucapkan kalimah La Illahaillallah, biasa dilakukan setelah sholat fardhu baik dengan jahar atau dengan sir. Ratib Saman, sejenis Ratib yang merupakan amalan tarikat Saman (ajaran Abd. Karim al-Saman). Cara membawakannya sama dengan ratib lainnya tetapi dilakukan dengan duduk secara berjamaah. Ratib Saman dipimpin oleh seorang imam, katib atau bilal. Ratib Saman telah berhasil dijadikan sebagai WBTB Indonesia dari Kepri pada tahun 2018. (aa)