Ekonomi Kepri Mulai Rebound
Berdasarkan data BPS Provinsi Kepri, kondisi perekonomian Kepri sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan ke arah yang semakin baik. Perekonomian Kepulauan Riau triwulan II-2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp62,80 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp42,80 triliun. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2018 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,51 persen. Pertumbuhan pada triwulan ini terutama didorong oleh pertumbuhan kategori Konstruksi yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,61 persen.
Sementara bila dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang mempunyai andil terhadap pertumbuhan sebesar 2,93 persen. Ekonomi Kepulauan Riau triwulan II-2018 dibandingkan dengan triwulan I-2018 (q-to-q) tumbuh sebesar 1,22 persen. Dari sisi produksi, kategori yang memberikan andil pertumbuhan terbesar adalah kategori Transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar 0,38 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan pada triwulan ini terutama disebabkan oleh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang mempunyai andil sebesar 2,40 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mempunyai andil sebesar 0,87 persen. Pertumbuhan ekonomi semester I 2018 Provinsi Kepulauan Riau mencapai 4,49 persen. Dalam lingkup regional, PDRB Kepulauan Riau triwulan II-2018 memberikan kontribusi sebesar 7,79 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.
Mulai pulihnya perekonomian Kepri pada Triwulan II-2018 tentunya tidak terlepas dari langkah-langkah cepat yang diambil oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menyikapi perubahan ekonomi nasional dan dunia yang terjadi pada tahun 2017 lalu. Kebijakan ketat APBD Provinsi Kepri 2018 yang memprioritaskan belanja langsung dalam struktur anggaran yang mencapai 2,2 Triliun dan merealisasikannya sesuai jadwal merupakan upaya untuk meningkatkan peranan APBD sebagai stimulator perekonomian daerah.
Di lain pihak kebijakan perbaikan iklim investasi melalui reformasi kebijakan perizinan dan investasi dengan menerapkan Online Single Submission di Badan Pengusahaan Kawasan Batam/Bintan/Karimun serta DPMPTSP Pemerintah Provinsi/Kab/Kota cukup signifikan memberikan kepercayaan kepada para investor untuk berinvestasi di Kepri.
Lebih lanjut, kebijakan proyek-proyek strategis yang dicanangkan Gubernur Kepri dan disetujui oleh Presiden Jokowi seperti pembangunan Jembatan Batam-Bintan, KEK Galang Batang, KEK Tanjungsauh, KEK Pulau Asam, dan lain-lain apabila terealisasi diperkirakan dapat menstimulan geliat perekonomian Provinsi Kepri lebih baik lagi.
Demikian juga perkembangan sosial politik di tanah air yang cukup kondusif pasca pilkada serentak 2018 memberikan rasa aman dan percaya diri pada para pelaku usaha bahwa investasi mereka di tanah air khususnya di Provinsi Kepulauan Riau dapat diandalkan dalam kondisi transisi politik yang biasanya cenderung memanas dan berisiko. Terkait dengan hal tersebut, mari sama-sama kita doakan mudah-mudahan kontestasi politik 2019 baik Pileg maupun Pilpres berjalan aman dan kondusif sehingga tingkat kepercayaan publik dan investor terhadap keamanan berinvestasi di tanah air semakin tinggi lagi. (aa)