Langkah Pembangunan Daerah Melalui Pemulihan Ekonomi Berbasis Keunggulan Daerah
Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan kegiatan FGD terkait Langkah Pembangunan Daerah Melalui Pemulihan Ekonomi Berbasis Keunggulan Daerah yang digelar pada tanggal 5 November 2021 di Swiss- Bel Hotel Harbour Bay Batam.
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi berbasis Keunggulan Daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat yang dihadiri oleh OPD-OPD terkait.
Kegiatan ini dibuka oleh Drs. Syamsul Bahrum, PhD. Dalam sambutannya Syamsul menyampaikan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau telah melakukan upaya-upaya pembangunan terkait pemulihan ekonomi, namun kondisi ekonomi saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang juga sedang mengalami krisis karena Pandemi COVID-19. “Seiring dengan mulai pulihnya kondisi ekonomi dunia, maka kondisi sosial ekonomi Provinsi Kepulauan Riau juga perlu segera dibenahi. Oleh karena itu diharapkan pada pertemuan kali ini dapat dihasilkan rumusan-rumusan yang berguna untuk pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau, serta tetap mengutamakan penanganan COVID-19 yang efektif.” Ujar Syamsul
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Dr. Aries Fhariandi, S.Sos, M.Si. juga menyampaikan Pandemi COVID-19 ini telah menyebabkan dampak yang signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi suatu wilayah. Sampai dengan TW II tahun 2021 kondisi perekonomian di Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan sebesar 6,90 % dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pelaksanaan Pembangunan di Kepulauan Riau saat ini sudah berangsur pulih dikarenakan menurunnya kasus covid-19. Pemerintah menargetkan Tahun 2022 merupakan momentum pemulihan ekonomi dan Indonesia relatif bebas dari tekanan covid-19, dengan demikian diperlukan upaya yang intensif dan sinergis dengan Pemerintah Daerah.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Musni K Atmaja juga menyampaikan sentiment positif dalam perputaran roda ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau. PDB Pada triwulan II 2021 tumbuh 7,07% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi -0,71% (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang semakin kuat, perbaikan konsumsi rumah tangga, investasi dan konsumsi pemerintah yang terus berjalan. Hal ini dipicu oleh kembalinya dinamika masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas yang yang tercermin dari kinerja berbagai indikator, seperti transaksi pembayaran dan indeks ekspektasi konsumen yang meningkat. “Untuk terus mempertahankan tren pertumbuhan ini UMKM adalah jawabannya, dengan pergerakan uang dalam tingkat mikro secara makro maka akan menimbulkan efek global yang signifikan, daya beli masyarakat juga akan pulih lebih dulu” ujar Musni.
Di akhir sesi kegiatan, diisi dengan penyampaian secara singkat Realisasi Penerimaan dan Belanja APBN Kepri Triwulan III Tahun 2020 dan 2021 oleh Kepala Kantor wilayah direkotrat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau Indra Soeparjanto, S.E., M.A.P. Pendapatan Negara dan Hibah pada kuartal III tahun 2020 adalah sebesar 59,14% dan meningkat 4.01% pada tahun 2021 menjadi 63,15% di kuartal yang sama, namun demikian Belanja Negara mengalami tren yang berbeda, di kuartal III Tahun 2020 realisasi belanja negara adalah sebesar 74,13% dan menurun sebesar 7.04% menjadi 67,09% pada kuartal yang sama di Tahun 2021. “hal ini berarti pertumbuhan ekonomi di kepri dapat lebih baik lagi mengingat jumlah pendapatan negara meningkat, namun government spending yang dapat memicu akselerasi roda perekonomian masih belum maksimal. Bayangkan dampaknya bilamana hal ini bisa dipetik manfaatnya” tutup Indra.