Menelisik Geliat Pembangunan Pendidikan di Kepri

Salah satu alasan dibentuknya Provinsi Kepulauan Riau adalah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia masyarakat Kepulauan Riau yang ketika itu sangat jauh tertinggal dibandingkan kabupaten lainnya. Oleh karena itu, memajukan bidang pendidikan merupakan cita-cita yang harus dikejar agar masyarakat di daerah ini bisa berdiri tegak sama tinggi dengan masyarakat daerah lainnya. Untuk itu, sejak tahun 2016 sampai tahun 2018, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tetap konsisten menjalankan amanah undang-undang dengan mengalokasikan anggaran pendidikan di APBD sebesar 20%. Alokasi anggaran 20% tersebut dipergunakan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan seperti pembangunan sekolah baru, penambahan ruang kelas, pengadaan meubeler sekolah, pengadaan peralatan laboratorium, pengadaan komputer sekolah, pelatihan kompetensi guru, sertifikasi guru, olimpiade siswa berprestasi, dan lain-lain kegiatan dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, anggaran juga dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru khususnya guru SMA/SMK dan meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik yang semakin hari semakin dituntut untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anak didiknya.
Peringatan Hari Pendidikan Tahun 2018 di Kantor Gubernur Kepri
Sementara itu, untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan menengah maka Pemerintah Provinsi Kepri juga menyediakan beasiswa bagi siswa SMA miskin dan kurang mampu. Langkah ini dilakukan untuk menjamin agar seluruh anak-anak usia sekolah menengah di Kepulauan Riau tetap dapat bersekolah dan melanjutkan pendidikannya. Selain itu, beasiswa untuk mahasiswa S1, S2, dan S3 dan guru tugas belajar juga diberikan agar jumlah lulusan perguruan tinggi dan tenaga pengajar di Kepulauan Riau semakin meningkat dan berkualitas.
Pemantauan Ujian Nasional, Pelaksanaan Rakor Pendidikan, Kegiatan GOPTKI, dan Penyerahan Alat Musik Oleh Wagub Kepri
Meningkatnya kualitas pendidikan di Provinsi Kepri juga telah mendorong semakin meningkatnya prestasi para siswa di seluruh Kabupaten/Kota. Untuk itu, pada kesempatan peringatan Hari Pendidikan dan Kebangkitan Nasional bulan Mei tahun 2018 yang lalu, Gubernur Kepri Nurdin Basirun telah menganugerahkan penghargaan kepada para guru dan siswa berprestasi dalam berbagai bidang seperti olah raga, seni, dan akademik. Penghargaan ini diberikan Gubernur kepada siswa berprestasi tingkat SD, SMP, SMA serta SLBMP dan SLBMA dari seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau. Dengan memberikan penghargaan ini diharapkan seluruh siswa termotivasi lagi untuk mengejar prestasi.
Pembangunan Infrastruktur dan Bantuan Pendidikan Menengah SMA dan SMK
“Di Bidang Pendidikan, capaian pembangunan ditunjukkan dengan meningkatnya angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK dari 85,17% pada tahun 2016 menjadi 87,11% pada tahun 2017. Namun, capaian pembangunan yang paling signifikan adalah meningkatnya persentase lulusan SMA/MA yang diterima di perguruan tinggi yaitu dari 15% pada tahun 2016 menjadi 35,42% pada tahun 2017. Hal ini memberikan harapan terhadap meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia di Kepulauan Riau yang merupakan modal dasar bagi pembangunan daerah. Selain itu, persentase lulusan SMK yang diterima di dunia kerja juga meningkat signifikan dari 15% pada tahun 2016 menjadi 50% pada tahun 2017. Ini merupakan indikasi bahwa kualitas pendidikan kejuruan di Provinsi Kepulauan Riau mampu memenuhi ekspektasi pasar kerja.”
Meningkatnya jumlah penduduk usia sekolah khususnya usia sekolah menengah menyebabkan sekolah-sekolah yang ada tidak mampu lagi menampung siswa baru yang terus bertambah. Karenanya, Pemprov Kepri pada tahun 2017 dan 2018 banyak membangun Unit Sekolah Baru (USB) SMA antara lain SMA 18, SMA 19, SMA Batu Aji, dan SMA Tanjung Riau di Batam serta SMA 5 di Tanjungbalai Karimun. Selain membangun USB, Pemprov juga menambah ruang-ruang kelas baru SMA untuk meningkatkan daya tampung siswa maupun sebagai upaya mencapai rasio guru murid yang ideal. Dengan bertambahnya jumlah USB dan RKB diharapkan dapat meningkatkan daya tampung siswa baru yang pada gilirannya dapat meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah tingkat SMA/MA/SMK.
Pembangunan Infrastruktur dan Bantuan Pendidikan Menengah SMA dan SMK
“Perbaikan infrastruktur pendidikan selama periode 2016-2018 pada jenjang sekolah menengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 18 unit pada tahun 2016 menjadi 112 unit pada tahun 2018. Begitu juga dengan rasio siswa per ruang kelas SMA/SMK mengalami perbaikan dari 1,4 pada tahun 2016 menjadi 1,35 pada tahun 2018. Sedangkan persentase ruang kelas SMA/SMK dalam kondisi baik mencapai 85,10% pada tahun 2017 dan persentase ruang SLB dalam kondisi baik mencapai 70% pada tahun 2017.”
Peningkatan kapasitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan juga terus dilakukan melalui pengadaan alat peraga, alat praktek, pembangunan laboratorium beserta peralatannya. Dengan tersedianya fasilitas praktikum dan kerja yang memenuhi standar diharapkan para siswa SMK mampu memenuhi tuntutan kebutuhan lapangan kerja setelah lulus sekolah.