Mengenal Proyek-proyek Strategis Provinsi Kepulauan Riau

Dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memperluas lapangan kerja maka Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah merencanakan beberapa proyek strategis infrastruktur yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan maupun telah dimulai pekerjaan fisiknya di lapangan. Adapun proyek strategis tersebut terdiri dari pembangunan kawasan Gurindam 12, pembangunan Jembatan Batam Bintan, pengembangan KEK Tanjung Sauh, KEK Pulau Asam, dan KEK Galang Batang.

Proyek Gurindam 12
Proyek ini berlokasi di Kota Tanjungpinang dan pada intinya merupakan penataan kawasan di sepanjang pantai Kota Tanjungpinang dengan tujuan mengantisipasi persoalan kemacetan di masa yang akan datang, menjadikan ikon baru pariwisata di Kota Tanjungpinang, serta yang terpenting adalah sebagai trigger bagi mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kota Tanjungpinang yang berperan sebagai Ibukota Provinsi Kepulauan Riau.

Pembangunan tahun pertama proyek Gurindam 12 akan dimulai dari kawasan Pelabuhan Sri Bintan Pura (Ocean Corner) hingga kawasan Tanjung Buntung (depan Monumen Raja Haji Fisabilillah). Dimana sepanjang kawasan tersebut akan dilakukan reklamasi untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 4,7 Hektar dengan jarak dari darat ke laut mencapai 150 meter.

Proyek Gurindam 12 mencakup pembangunan di kawasan Pantai Impian, Batu Hitam, Teluk Keriting, Tugu Pinsil, Tepi Laut, Taman Gedung Gonggong, Pelabuhan Sri Bintan Pura, Pelantar I dan II, sampai ke kawasan Pinang Marina dan Kampung Bugis.

(Gambar Rencana Proyek Gurindam 12)

Jembatan Batam – Bintan
Jembatan ini akan menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan dengan jarak tempuh 13 Km dengan perincian panjang jembatan mencapai 7 Km dan panjang jalan darat 6 Km. Keberadaan jembatan ini sangat penting karena dapat meningkatkan aktivitas perekonomian, pariwisata, mobilitas orang, kendaraan, barang dan jasa, industri serta pasokan air bersih dan gas dari Batam – Bintan.

Untuk mendukung pembangunan jembatan ini maka Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyiapkan dokumen Feasibility Study dan Detailed Engineering Design. Total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan ini diperkirakan mencapai Rp 7,1 triliun.

(Gambar Rencana Jembatan Batam Bintan)

KEK Tanjung Sauh
KEK Tanjung Sauh terletak di wilayah Kota Batam, tepatnya berada di Pulau Tanjung Sauh. Karena posisinya yang strategis, kawasan ini sesuai untuk dijadikan Pelabuhan Peti Kemas. Pulau Tanjung Sauh juga cocok dijadikan sebagai Container Yard, Kawasan Industri Terpadu pengolahan, lokasi penyimpanan gas serta sebagai Logistic Hub dan Port Gate Way di Wilayah Indonesia bagian barat yang dapat memangkas dwelling time.

KEK Tanjung Sauh ditargetkan dapat menampung kapasitas 5 juta TEUs per tahun. Nilai investasinya mencapai Rp 20 triliun. Saat ini KEK Tanjung Sauh dalam proses administrasi pengusulan KEK. Progres administrasi KEK Tanjung Sauh telah melewati beberapa tahapan antara lain sudah memiliki Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Lingkungan, Rekomendasi KEK dari Walikota Batam dan rekomendasi KEK dari Pemprov Kepri.

(Gambar Rencana KEK Tanjung Sauh)

KEK Pulau Asam
KEK Pulau Asam terletak di Kabupaten Karimun. Posisinya sangat strategis karena langsung berhadapan dengan Selat Singapura sehingga sesuai dijadikan sebagai pusat pengumpul migas, industri dan Container Yard. Kapasitas simpan KEK Pulau Asam diperkirakan 4 juta meter kubik dengan investai USD$ 2 Miliar.

KEK Pulau Asam masih dalam tahapan proses verifikasi kelengkapan administrasi pengusulan KEK. Sejauh ini progress administrasi KEK Pulau Asam antara lain sudah memiliki Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Lingkungan, Rekomendasi KEK dari Bupati dan DPRD Kabupaten Karimun, rekomendasi KEK dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

(Gambar Ilustrasi KEK Pulau Asam)

KEK Galang Batang
Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang terletak di Kabupaten Bintan. Kawasan ini sudah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017. Kawasan ini telah dilengkapi dengan beberapa infrastruktur seperti Pelabuhan Laut, Kantor Administrator. Nilai investasi yang sudah direalisasikan mencapai Rp 1,1 triliun hingga akhir 2017 dari total rencana investasi Rp 36,2 triliun.

Rencana pembangunan dalam waktu dekat antara lain PLTU 6 x 25 MW, Waduk, Jalan dan utilitas lainnya. Saat ini KEK Galang Batang sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 274 orang.

(Gambar Maket Rencana KEK Galang Batang)

Selain Kawasan Ekonomi Khusus tersebut di atas, saat ini Pemerintah Provinsi juga sedang mendorong terbentuknya KEK Pariwisata di 11 pulau di Kepulauan Riau yang diinisiasi oleh sektor swasta. (aa)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *