Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Provinsi Kepulauan Riau di Kota Batam

Biro administrasi Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau terkait pelaksanaan tugas pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di bidang administrasi dan perencanaan program, Adminitrasi pelaksanaan dan kebijakan pembangunan serta pengendalian dan evaluasi pembangunan, dalam rangkaian kegiatan evaluasi Kembali melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi Kepulauan Riau, kali ini yang berlokasi di Kota Batam.
Dana Dekonsentrasi merupakan dana yang berasal dari anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) dan dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah, sementara itu Dana Tugas Pembantuan merupakan dana yang berasal dari anggaran K/L yang dilaksanakan oleh daerah dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan.
Penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan bertujuan agar kinerja, efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan di daerah meningkat serta mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat di daerah. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, diperlukan keselarasan dan sinergi secara nasional antara program dan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang didanai dari APBN dengan program dan kegiatan desentralisasi yang dibiayai dari APBD.
Pada tahun 2020 ini, Provinsi Kepulauan mendapatkan dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 43.979.986.000 yang dilaksanakan oleh 17 OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Tugas Pembantuan sebesar Rp. 24.695.266.000 yang dilaksanakan oleh 5 OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Jumlah ini merupakan hasil revisi yang dilakukan Kementerian/Lembaga terkait Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No 54 Tahun 2020 dan Surat Edaran No SE-6/MK.02/2020.
Monitoring kali ini dilakukan pada pelaksanaan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau tetapi dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam; dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, di Kota Batam.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas ketahan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Kota Batam meliputi Optimalisasi lahan ubi kayu, Pengembangan bawang merah holtikultura dan Pembangunan Dryer Dome serta Bangsal.
Kegiatan optimalisasi lahan ubi kayu ini dilakukan melalui pemberian bantuan pupuk Humapro kepada 6 kelompok tani dengan total luas lahan 120 Ha. 3 kelompok tani yang dimonitoring berada di Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang yaitu Kelompok Tani Maju Mandiri dengan total luas lahan 15 Ha, Kelompok Tani Berkah Tanidengan total luas lahan 25 Ha dan Kelompok Tani Berkah Bunaya dengan total luas lahan 20 Ha.
Masa tanam yang berkala (1 Ha/ 10rb batang) membuat kehidupan petani ubi kayu mapan. Sehingga setiap hari mereka bekerja rutin menanam, memupuk, dan memanen. Adapun usia ubi kayu siap panen adalah 7-8 bulan. Hasil panen rata-rata 25 ton/Ha dengan harga jual Rp. 3.500,- / kg.
Pada Kelompok Tani Maju Mandiri yang diketuai oleh Bp. Tomas ternyata juga menanam bawang merah pada lahan mereka. Dan pada tahun 2020 ini melalui dana Tugas Pembantuan juga dibangun dryer dome sebagai tempat pengeringan bawang bagi petani yang sudah panen. Dengan Sekali panen kelompok tani ini mampu menghasilkan sampai 400 kg bawang merah. Dryer dome ini sangat bermanfaat bagi mereka untuk mengeringkan bawang merah agar tidak busuk.
Terakhir, pada Kelompok Tani Bina Usaha Tani II di Jl. Batin Limat Sei Raya, Galang Batam, telah dibangun Bangsal Pertanian yang rampung pada akhir Oktober tahun 2020. Bangsal ini akan dijalankan oleh Kelompok Tani Bina Usaha Tani II dengan status lahan pinjam pakai selama 10 tahun.
Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam meliputi Tugas Pembantuan membangun pasar terbuka di daerah Tanjung Uncang, Batam dengan luas bangunan 23 x 14,5 meter. Pekerjaan dilakukan 90 hari kalender sd. 30 Desember 2020. Pasar yang dibangun akan memiliki 40 los dan 5 kios. Saat ini progress realisasi keuangan 20% dan progress fisik sudah 50% berupa pengerjaan kios dan lantai.